Tuesday, April 8, 2008

Tahitian Noni - Ironi buah mengkudu

Pernah dengar mengkudu?
Ya, ini pohon dengan buah beraroma ga sedep tapi baik untuk kesehatan itu.
Terus terang saya enggak tahu darimana asal pohon ini, tapi yang di
jelas banyak terdapat di negeri kita. Ibu di rumah juga nanam sendiri
dan tumbuh dengan baik.

Nah saya ada cerita menarik soal mengkudu ini.
Cuman kali ini bukan cerita tentang khasiatnya. Soal ini saya yakin
sudah banyak tulisan-tulisan yang membahasnya.
Kali ini saya akan membahasnya dari segi kreatif, bagaimana seseorang
bisa membuatnya menjadi produk yang sangat tinggi nilainya.

Singkat cerita, sekitar sebulan yang lalu saya diperkenalkan sebuah
produk minuman kesehatan yang namanya Tahitian Noni.Pernah dengar?
Produk ini dipasarkan dengan sistem penjualan langsung dan
didistribusikan melalui network marketing. Bahasa gampangnya MLM. Dan
seperti umumnya produk yang dijual melalui MLM, harga jual ke konsumen
Tahitian Noni ini juga mahal sekali (setidaknya untuk ukuran kantong
saya), kira-kira bisa seharga sebotol wishky atau champage di bar-bar
seputar Jakarta.

Minuman yang mahal ini, menurut cerita terbuat dari buah Noni yang telah
ribuan tahun dipergunakan oleh masyarakat Tahiti sebagai tanaman kesehatan.
Tapi apakah Noni itu sebenarnya? Buah mengkudu! Ya, mengkudu yang ada di
rumah saya itu!

Luar biasa, bagaimana mungkin mengkudu bisa menjadi minuman yang dijual
hampir 1/2jt rupiah per botolnya..? (ada yang beli lagi)

Nah itu dia..
Ini memang pinter-pinternya orang Amerika.
Mereka bisa mengemas produk ini menjadi barang yang begitu tinggi nilainya.

Sebagai pelajaran kita semua, ada sedikit insight yang saya ambil dari
video presentasinya. Ini akan memberika kepada kita gambaran bagaimana
mereka melakukannya. Ini beberapa hal yang mereka lakukan :

1. Create a story behind a product
Tidak sekadar menjual, mereka juga meramu sebuah cerita yang sangat
menarik di balik produk ini. Ada sisi eksotisme diambil disini. Minuman
ini diidentikkan dengan buah misterius dan rahasian dari kepulauan
Tahiti dan ditemukan kembali oleh orang barat melalui perjalanan yang
penuh petualangan.

2. Memadukan teknologi modern dengan pengetahuan kuno
Seperti layaknya produk dari negara maju, mereka membuat produk melalui
riset dan diproduksi dengan teknologi terkini. Apa yang terkandung di
dalamnya dijelaskan sekaligus manfaatnya.

3. Meracik rasa sesuai target pasar
Rasa buah mengkudu sudah pasti tidak enak. Tetapi berbeda dengan produk
ini. Mereka mencapurnya dengan sari buah lain sehingga rasa yang timbul
bisa diterima oleh kalangan yang lebih luas. Sebagai gambaran, coba kita
berikan jamu kepada orang-orang Amerika, sudah pasti mereka tidak akan
suka dengan rasanya.

4. Desain kemasan
Kemasan produk ini sangat mewah. Sari mengkudu ditempatkan dalam botol
tebal berwarna hijau transparan. Tutupnya dilindungi dengan segel
berwarna emas. Sepintas mirip sekali dengan botol champage.

Bagaimana?
Buat saya, apa yang mereka lakukan ini sangat luar biasa.

Cuman dibalik itu,saya kok merasa miris ya..?
Mosok untuk minum mengkudu kita harus beli mahal, dari orang Amerika lagi..
Padahal pohonnya ada di halaman rumah saya...